Tuesday, April 9, 2013

First Target

(Episode kali ini cukup panjang, supaya lebih afdol, siapkan popcorn dan cemilan lainnya ketika anda menikmati sajian kami^^)
 
Kini senjata andalan Omata telah kembali ke tangan pemiliknya, dan 4 sekawan telah berkumpul lagi dengan target incerannya masing-masing.
 
Sebelum melancarakan aksi selanjutnya, 4 sekawan engineering itu pada ngumpul dulu di kafe, buat ngopi-ngopi sambil membicarakan rencana mereka. Sekalian ngeceng-ngeceng, sapa tau ada mbak-mbak ato mojang-mojang geulis berseliweran....
 
Mereka sengaja memilih tempat di luar Sagami untuk membicarakan rencana mereka, agar tidak ada seorang pun yang mendengar. Kalau rencana mereka sampai terbongkar, mampus dah!
Kita tinggalkan sejenak 4 sekawan yang sedang nongkrong itu.
 
Kita kembali ke Sagami dulu, tepatnya di office Sales Engineering Dept.
 
Office itu kini terlihat sepi, sunyi, senyap. Bahkan suara semut pun ngga kedengaran (emang semut bersuara, ya?). Di dalam keheningan itu, terdengar suara orang mengendap-endap memasuki office 4 sekawan.
 
Tap...tap...tap...
 
Suara langkah kaki itu mendekati meja keempat kawanan engineering. Karena hari sudah mulai malam, office pun cukup gelap, ia menyalakan lampu. Dan kini terlihat jelas orang yang mengendap-endap tadi. Siapakah dia, sodara-sodara?!
 
Ternyata ada dua orang!
Mereka adalah Nagano dan Uwano.
 
Penonton pun langsung bersorak. Ada yang ricuh sambil melempar botol aqua, ada yang bersorak memanggil nama mereka sambil melambaikan spanduk #ini lagi pertandingan bola ato apa sih?!
 
Uwano : "Naga, beneran nih gapapa qta menyelinap masuk ke office mereka?"
Naga : "Udaahh, tenang ajaa! 4 kutu kupret itu sekarang lagi diluar. Katanya lagi pada nongkrong, Huh, dasar anak muda!! Kerjaannya cuma maen-maen doank! Gimana mau maju bangsa kita?"
Uwano : "Kalo tiba-tiba mereka dateng, gimana? Bisa berabe kita..."
Naga : "Alaaaahh, elo penakut amat. Ini juga office anak buah elo, kan?! Elo kan atasan mereka, kalo mereka dateng, tinggal sikaaat aja!!"
Uwano : "Kalo lagi jam kerja sih, gue berani dan tinggal nyuruh-nyuruh aja. Lha, kalo udah di luar jam kerja?! Mana mau mereka nurut ama gue..."
Naga : "Ah, cemen amat sih lo! Udah ah, buruan....ntar mereka beneran datang lagi."
 
Tujuan Naga dan Uwano memasuki office 4 sekawan dengan diam-diam adalah untuk mengambil semua data dan senjata pamungkas mereka. Supaya mereka ber-4 tidak punya kekuatan apapun dan gampang ditaklukan. Uwano mengobrak-abrik lemari Omata yang ternyata isinya cuma kue-kue Koala March dan Hello Panda (kemaren denger dari Mimu, katanya Omata suka makan itu. Cemilan itu ngga pernah lepas dari Omata). Pedang andalan piranha tidak ditemukan.
 
Sedangkan Naga sibuk membuka2-buka laci Taka. Untungnya bom rakitan Taka sudah diamankan di ruang bawah tanah rahasia (ini juga kayaknya buatan Taka), jadinya di laci meja Taka hanya bersisa petasan-petasan kecil dan kembang api mainan (sisa-sisa bulan puasa kemaren...).
 
Pencarian mereka tidak membuahkan hasil. Kini mereka mulai beringsut ke meja Doi. Semua alat gadget Doi ternyata tersimpan di situ. Mulai dari laptop super canggih, iPad, Smart Phone, hingga game tetris pun ada (maniak teknologi kayaknya akang ganteng yang satu ini). Begitu Uwano bermaksud mengakses ke laptop Doi untuk mencuri data, ternyata ada passwordnya.
 
Uwano : "Aaarrghhh!! Kenapa pake password segala!"
Naga : "Wah, Doi kupret itu bener2 ngajak gelut ama kita! Udah cobain aja....sapa tau lucky guess. Iseng-iseng berhadiah."
Uwano : "Lu kate Teka-teki Silang!?"
Naga : "Hmmm, kira-kira passwordna naon, nyak?"
Uwano : "Cobain 'kutukupret'."
Naga : "Yeeyyy, itu mah password ente."
Uwano : "Hmm...ato 'akucintakamuselamanya'"
Naga : "Apapulaa ituuu?!"
Uwano : "Mungkin 'omatamilikkuselalucupcupmuaaahhh'"
Naga : "Lama2-lama elo gue kepret juga, nih..."
 
Akhirnya, karena barang yang dicari tidak ketemu, Naga dan Uwano mengeluarkan cat minyak dari sakunya dan mencorat-coret dinding office. Mereka mengeluarkan sumpah serapah dan semua uneg-uneg mereka tentang 4 sekawan itu.
 
Misalnya : 'DOI KAMPRET!', 'TAKA FUCK!', 'OMATA DODOL' (manis donkk), 'MIMU KEHED' dan masih banyak lagi sumpah serapah yang mereka tulis, yang kalau semuanya disebutkan di sini, khawatir ini posting bakal kena sensor Komisi Penyiaran RI.
 
Ketika dua orang tak diundang itu sedang asik mengobrak-abrik office 4 sekawan engineering, mereka tidak menyadari bahwa sekelebat bayangan sedang berdiri di belakang mereka dengan wajah-wajah yang tidak dapat diekspresikan dengan tulisan disini.
 
Bayangan itu ternyata adalah 4 sekawan engineering yang telah kembali ke office mereka.
Mereka berempat berdiri di pintu office sambil terus menatap kedua tamu tak diundang, yang nampaknya belum menyadari kehadiran si empunya tempat.
 
Uwano : "Eh, lo ngerasa dingin ngga?"
Naga : "Dingin apaan? Gue lagi sibuk nih..."
Uwano : "Koq aku berasa bulu kudukku berdiri, cuy...merinding banget..."
Naga : "Yeeyy, suruh aja ntuh bulu kuduk duduk, gampang kan?!"
Uwano : "Iiihh, ini beneran. Kayaknya feeling so bad gitu..."
 
Begitu Uwano menengok ke belakang, rupanya firasat dia benar. 4 sekawan itu sedang berdiri di belakang mereka sambil memasan muka sangar-nya.
 
Uwano : "Huaaaaa!!! GAWAAATTT!! Mereka dataanggg!!"
Naga : -speechless-
Taka : (sambil benerin kacamatanya) "Hmmmm, jadi ada perlu apa anda sekalian ke tempat kami, bapak-bapak yang terhormat?"
Doi : "Ngapain ente-ente pada ngoprek alat-alat gadget gue?! Teu aya nya di bumi mah?!"
Omata : "Punya nyawa berapa, elo2 pada berani nyelinap k ruangan qta?!"
Mimu : "Eeeh, ada om Uwano sama Naga, lagi ngapaian malem-malem? Lembur yah?" (dengan muka polos)
Taka-Doi-Omata : "GUBRAAAAAKKKK!!!! Ini anak polos apa bego, sih? Juniornya sapa sih?!"
 
Tanpa perlawanan, Naga dan Uwano pun pasrah saat 4 sekawan itu mengepung mereka. Lah, gimana mau ngelawan, keempat orang itu lagi sangar-sangarnya dan siap-siap ngeluarin jurus pamungkasnya. Kalo dilawan, pasti mereka berdua udah tinggal nama....
 
Taka : "Mau diapain nih dua kuya ini?"
Doi : "Enaknya diapain nih?"
Omata : -diem berpikir-
Mimu : "Eh? Ada apa, sih? Mau pada ngapain? Mau maen ama opa-opa ini yaaa?"
 
Kedua penyelinap itu tinggal menunggu waktu untuk dieksekusi oleh 4 sekawan ini. Mereka sudah gemetaran dan pasrah menerima nasib.
 
Doi : "Omata, karena di sini kamu yang paling sangar dan galak, aku yakin hukuman dari kamu pasti paling sadiss. Jadi, aku serahkan sama kamu."
Taka : "Setuju. Kalo kita-kita yang ngasih hukuman, pasti ngga akan kerasa, jadi mending ente aja yang ngasih hukuman."
Mimu : "Eehhh, Omata mau ngapain? Aq diajak dooonkkkk...." #ini anak mending ditalian geura, meh cicing...
Omata : "Hmmmm, begitu ya...Kalian yakin akan menyerahkan hukuman mereka sama aku?"
Doi : "Yup! Kita percaya deh ama kamu."
Taka : "He-eh, pokonya hukuman dari elo pasti pediiihhh..."
Omata pun kembali berpikir.
Omata : "Okeh deh. Aq udah mutusin hukuman untuk kalian." (nunjuk Naga-Uwano)
Taka : "Aseekkk....pasti seru neeehh!!"
Doi : "Siapin handycam aahhh...."
Mimu : -anteng ngemut permen yang tadi dikasih Taka-
Naga : "Ampuuunnn, jangan tebas sayaaaa....Saya masih pengen idup..."
Uwano : "Saya jugaaa. Saya kapok dehh. Moal sakali-sakali deui (paling dua kali...#plaakkk). Saya punya anak istri di rumah. Kalo saya ngga ada, siapa yang akan menanggung semua biaya hidup mereka?"
Omata : -wajah datar tanpa ekspresi- "Kalian tuh ya, udah tau apa kesalahan kalian?"
Naga-Uwano : "Sudaahhh...Ampuunnn"
Omata : "Huh, pake nulis kata-kata ngga sopan di dinding lagi..."
Taka : "Habisi merekaaa!"
Omata : "Hukuman untuk kalian adalah...."
Naga-Uwano : -menunggu sambil berlinang air mata-
 
Omata : "Bersihin tuh tembok."
 
Seakan tidak percaya dengan apa yang keluar dari mulut Omata, 3 temannya langsung mangap.
 
Doi : "Ngga salah, tuh?!"
Taka : "Elo lagi waras yah?! Kirain gue bakal elo tebas, cincang trus lempar ke sarang singa..."
Doi : "Kamu kan yang paling sadis, kok cuma itu hukumannya?"
Mimu : "Tuuuhhh kaaan, Omata tuh sebenernya baeekkk. Dia cuma nyuruh bersihin tembok."
Naga-Uwano : "Terima kasihhhh.....(langsung sun tangan Omata). Kami tidak akan melupakan kebaikanmu..."
 
Naga dan Uwano pun langsung ngambil ember, alat pel dan air untuk membersihkan tembok yang kotor. Begitu semua alat tempur siap...
 
Omata : "Heh, ngapain pake bawa ember sama aer segala?!"
Naga : "Lho, bukannya tadi kita disuruh bersihin tembok?"
Omata : "Gue emang nyuruh elo bersihin tembok, tapi siapa yang nyuruh pake ember dan AERRRR?!!!"
Naga : "Emang...pake apa?"
Omata : "JILAT TUH TEMBOK PAKE LIDAH KALIAN, SAMPE BERSIHHHH!!!"
 
Naga-Uwano : -mangap-
 
Omata : "Kalo belom bersih, jangan harap bisa keluar dari sini! BURUUUUAAANNNNN!!!!"
Doi : "Itu baru PIRANHA dari Sagami!!! Kereeennn!! Kirain gue elo udah waras, jadi orang baek...taunya malah makin sadis...Setujuuu!!"
Taka : "Gue udah kaget aja....Ternyata pilihan kita emang ngga salah! OMATA IS THE BEST!!"
Mimu : "Iiihhh, Omata masih sadis ajaaa..Aq ngga ikutan aahh...."
 
4 sekawan itu pun pergi meninggalkan Naga dan Uwano yang melongo dan berlinang air mata. Kebayang harus menjilati tembok ampe bersih....
 
2 target sudah koit, selanjutnya giliran siapa?
 
tu bi kontinyu

The Beginning of Battle

Omata sang Samurai yang tak kenal ampun alias Ikan Piranha yang bermuka sangar, namun berhati melow, siang itu bermaksud menghadap ke Departemen Production Control (PC). Ia harus memberikan beberapa laporan terkait kesalahan prosedur yang dibuatnya. Di Departemen PC, telah menanti seorang Manager yang cukup disegani dan ditakuti bernama Nagano.

Omata sudah tahu bahwa Nagano pasti akan marah padanya, dan ia sudah siap akan hal itu.

Begitu memasuki ruangan Nagano, tanpa ba-bi-bu Nagano langsung menghujani Omata dengan beribu wejangan dan nasihat, agar Omata tidak mengulangi kesalahan yang sama. Omata pun tidak dapat membantah, ia hanya duduk tertunduk mendengarkan wejangan dari Nagano.
Nampak sekali tak ada perlawanan dari Omata. Namun, ketika Omata pergi meninggalkan ruangan Nagano...apa yang terjadi, sodara-sodara?! Ternyata Omata langsung ngamuk dan mencak-mencak. Ia pun langsung mengeluarkan samurainya. Omata tidak terima diperlakukan seperti itu oleh Nagano.

Udah siap bergaya dan mau ngeluarin samurai-nya, eehhhh....ternyata samurainya nggak ada!!
 
Omata : "Lho, kemana samurai aku?! Doi, kamu liat samurai aku nggak? Udah napsu pengen nebas Nagano kampret itu....buruan nihhh, daripada elo yang gue tebas!!"
Doi : "Idiiiiih, meneketempe!! Lha, tadi 'kan disita Momogi ama Koyama, pas kita ribut-ribut sama Uwano tadi. Ambil sana sendiri gih, kalo berani itu jugaaa..."
Omata : (melongo dan diam mematung)
 
Diambil? Nggak diambil?
Nggak diambil? Ato diambil aja?
 
Kalo diambil, siap-siap ngadepin semburan Koyama dibalik wajah malaikatnya...dan sundulan kepala botak Momogi...
Tapi, kalo nggak diambil....ntar ini hati nggak bakalan tenang coz amarah yang meluap ini harus segera dilampiaskan ke Nagano....
 
Akhirnya Omata memutuskan untuk mengambil samurai kesayanganya dari tangan Koyama. Bagaimanapun, samurai itu lebih berharga melebihi nyawanya. Omata pun mendatangai ruangan Koyama dan Momogi.
 
TOK...TOK,...TOK...
 
Koyama : "Masuk."
Ternyata yang nongol adalah Omata.
 
Koyama : "Mau apa ente dateng ke tempat ane?!" (Koyama kayaknya dulu pernah ngangong onta di Arab, jadi logat Arab-nya masih kental)
Omata : (dengan bergaya samurai) "Saya mau ambil samurai saya."
Koyama : "Jang naon maneh mawa-mawa nu kos kieu kadieu, hah?!" (ganti jadi urang Sunda)
Omata pun hanya bisa tertunduk dan tak bisa berbuat apa-apa. Sedangkan Koyama malah menceramahi Omata panjang lebar.
Koyama : "Jadi ente mau ngambil samurai dari ane?" (kalo lagi ngamuk, logat arab-nya keluar melulu...)
Omata : "Iya. Kembalikan samurai saya...."
Koyama : "Trus, kalo gue kagak ngembaliin samurai elo, masbuloohhh?! Masalah buwat elooo?!" (ganti jadi anak 4L4Y)
Omata : "Yaeyaaalaahhh, itu samurai udah berasa nyawa kedua gue. Balikin!! Hayoh, balikin!!"
Koyama : "Tak usah lah yaww..."
Omata :" Ehhh, ini si opa, udah minta baik-baik malah ngelunjak....belom tau dia..."
Koyama : "Apa?! Belom tau apa?! Belom tau kalo guwe ganteng, keren, dan banyak fans-nya gituh?! Yeyyyy, kemana aja sih ente....Udah jadi rahasia umum kalee. Seluruh dunia, bahkan seluruh jagat raya ini udah tau dengan kegantengan dan kekerenan gue! Elo aja yang kuper dan ngga apdet inpo, jadinya ngga tau. Makanya jangan lupa apdet dan pantengin pesbuk, twittah, BBM, Yahoo mesenjer, mbah google dan whatsapp. Smua poto-poto ganteng gue ada disitu. Mau aplod? Silakaaannn, gratis cyiinnn...asal jangan lupa di kasih jempol ato Retweet yaaa..."
"Denger yey, kalo kamyu pengen ini samurai balik, kamyu harus sebarin semua poto-poto ganteng guwe ke sluruh friend and follower yang loe punya! Kalo follower dan friend-nya ngga mencapai 2 juta, siap-siap aja ngucapin salam perpisahan sama samurai kesayangan elo ini." (ternyata ini isi ceramah opa Koyama tuh....)
Omata : (nahan muntah) "Cuma itu, opa? Oh...okeyy....tapi bisa ngga saya minta dulu samurai nya? Soalnya saya ada perlu..."
Koyama : "Hmmm....okelah, karena gue lagi baik hari ini, niih samurainya. Jangan lupa pesen aku tadi yaa..."
Omata : (masih nahan muntah, ngambil samurai dari tangan Koyama) "Oke."
Koyama : "Eh, baidewey busaway, ada perlu apa gitu? Koq sampe minta samurainya sekarang juga?"
Omata : "Mau tau ada perlu apa? Ini niiiihhhhhh!! Jurus Amekakeru Ryuno Hirameki!!" (bagi yang tidak tahu ini jurus apa, silakan googling).... (sambil menebas Koyama)..."MAMMPUSSSS LOOO!!!"
Koyama : (dengan susah payah menghindar...dan akhirnya malah ngajengkang ampe ke halaman Sagami) "Set dah, ini anak hebat juga....harusnya aku nggak mandang dia sebelah mata..."
 
Momogi yang sedari tadi diam dan hanya mengawasi, kaget begitu melihat Koyama terjengkang oleh jurus pamungkas Omata.
 
Momogi : "Wooooiiiii!!! Situ berani-beraninya yaaaa.....belom tau sundulan guweee!! Awass looo!!"
Omata : "Oyeeaahh?! Ngga takuuut!! Ente juga mau bernasib sama dengan Koyama?!"
 
Dan mereka berdua pun maju siap-siap saling menerjang dengan jurus-nya masing-masing....
Ketika kedua petarung ini sudah siap melancarkan jurusnya...
 
Tiba-tiba...
 
Datanglah Ota dengan tenangnya dan berdiri tepat di tengah-tengah Omata dan Momogi.
Omata : (kaget liat Ota datang) Eee...eit..eit..eeeitttt.......
Momogi : (tidak kalah kaget) Aw, aw...awwwawawaw.....
Ota : (dengan suara bijak-nya) "Kalian ini.....ckckckck....dari tadi saya perhatikan, bukannya kerja malah asik bertarung....Saya kecewa dengan kalian..."
Omata & Momogi : "Maap, Ota-san....kita tidak bermaksud...kita hanya...."
Ota : "Saya KECEWA!! KECEWA!! (sambil nutup mukanya pake tangan)...Oh, saya keceewaaaa, KENAPA KALIAN NGGA NGAJAK AKUUUUUUU!!!????"
Omata & Momogi : (melongo...ngucek-ngucek mata dan ngorek-ngorek kuping, berharap apa yang didengarnya salah...)
Ota : "Kalian curang!! Main perang-perangan koq ngga ngajak sayah?! Sayah ge bosen gawe mulu!! Ajakin atuuhhhh!!"
Omata & Momogi : GUBRAAAAKKK!!!
 
Koyama : (masih dalam posisi ngajengkang -jgn dibayangin!!-) dan bingung...akhirnya cuma garuk-garuk kepala dan melanjutkan apdet status di pesbuk dan twittah (teuteup...narsis nomer hiji..)
 
Episode selanjutnya akan ditayangkan setelah Omata, Koyama dan Momogi selesai ngeberesin ruangan yang acak kadut gara2 pertarungan mereka tadi....

Pertarungan yang Tertunda

Masih dalam suasana kerja di office Sagami, keadaan masih tenang seperti biasanya. Semua bekerja seperti hari-hari biasanya.

Tapi, tidak dengan Mimu si Bungsu. Terlihat ia terisak-isak sambil menangis dan berjalan ke mejanya.
Doi yang baik hati, tidak tega melihat Mimu bersedih, ia pun langsung menghampiri junior-nya itu.

Doi : "Kamu kenapa? Siang bolong gini kok nangis?"
Mimu : (masih sesengukan) "Hix...tadi aku mau curhat soal masalah engineering sama Uwano, tapi bukannya didengerin, malahan dikepret. Tegaaaaa....huaaa...tegaaanya...teganyaaaa" #Rhoma Irama kalee...

Tanpa menunggu aba-aba, Mimu langsung ngagabruk *bahasa apa itu?* alias memeluk Doi dan menangis sekeras-kerasnya di bahu seniornya yang paling baik itu.

Begitu ngagabrug ke Doi, Mimu yang awalnya ingin bermanja-manja sama senior kesayangnnya itu....tiba-tiba datanglah IKAN PIRANHA dengan muka sangarnya menatap tajam ke arah Mimu sambil memamerkan gigi-giginya yang kayak gergaji.
 
"Hehhh!! Cari-cari kesempatan mau deket-deket Doi ya! Sana! Pergi lu!! Jangan sok manja-manja gitu sama Doi! Doi cuma MILIKKUUUUU!!!! Cari aja pelampiasan lain, tapi jangan coba-coba sentuh ayank-kuuu!!!"
 
Mimu pun hanya melongo....dan...dan...dia nangis makin keras sambil gugulitikan di lantai dan kokosedan....(maap bahasanya semakin kacau...)
Lalu, Taka yang menyaksikan kejadian itu, langsung datang menghampiri Mimu, sambil berkata, 
"Udah nggak usah sedih, kamu ama akyuu ajaaa." Sambil tersenyum genit dan mengedipkan mata ke arah Mimu.....
 
Ternyata Taka nggak mau ketinggalan juga. Langsung ambil posisi paling keren, yaitu menyelamatkan Mimu dari rasa sedih dan kesepian. So pasti Mimu ngga bakalan nolak....langsung ngegabrug ke Taka.
Begitu tangis Mimu reda coz udah dielus-elus Taka, dan Piranha alias Omata pun sudah mulai anteng sama Doi #ini sebenernya pada ngapain, sihh??....
 
Lalu, tiba-tiba datanglah opa Uwano sambil mencak-mencak : "Woooooiiiii, ini punya anak buah 4 biji (emang jambu?!), nggak ada yang bener kerjanya! Yang satu dari tadi ngamuk mulu sambil bawa-bawa samurai (nunjuk Omata). Lu kate ini jaman mana, hah?! (Uwano blasteran betawi ya? Koq pake logat betawi...). Trus ini yang paling bungsu, malah ceurik wae gawena. Ari maneh teh geus gede, ntong mewek wae!! (sekarang ganti pake logat Sunda....sebenernya Uwano itu orang mana, sih??). Bubar semuanya!! Bubaaarrrr!!! Kalian saya SP! Hukumannya.....pijitin saya dan bikinin kopi! Saya mau santey-santey dulu."
 
Doi, Taka, Mimu, Omata : (lemparin baja 2 ton ke arah Uwano) "Huuuuuu, sekate-kate lu! Kalo mau dipijit, ntar kita pinjem mesin penggiling aspal. Nah, situ tidur aja dibawahnya, ntar dipijit sendiri (ternyata mereka ber-4 pun blasteran Betawi...).
 
Ketika Uwano sedang naik pitam (untung nggak naik angkot..), dateng deh 2 opa..(Momogi dan Koyama) sambil berkata, "Kunaon nu kararasep teh pasea geuningan?"
Koyama pun berkata pada Uwano, "Sia teh bisa teu sih ngurus budak teh...meni kuat gandeng aing ngadengena...ulah pararasea atuh...ngerakeun wae...mun kadenge ku si Naruto kan ngerakeun. Geus gandeng ulah pasea wae!"
 
Omata pun tidak luput dari semprotan Koyama,"Ieu deuih jelema hiji teh ngan bawa-bawa tah pedang teh....ti kamari ngan bawa-bawa wae. Tapi bisa makena ge henteu, kumaha sih?!" Omata pun langsung mingkem... (Bagi yang tidak mengerti, segera siapkan kamus Sunda-Indonesia....hehe)
Akhirnya 4 sekawan engineering itu pun kembali ke meja masing-masing dan melanjutkan kerja
Karena semua dimarahin oleh opa Koyama dan Momogi.
 
Masih dengan hati kesal dan ngedumel karena diomelin Uwano serta disemprot Koyama, 4 sekawan engineering cuma bisa tertunduk sambil diam di meja kerjanya masing-masing.
 
Doi dengan ekspresi cool-nya, tapi dalam hati keuheul pisan dan bersiap-siap mengeluarkan Black Doi. Omata cuma nunduk untuk menyembunyikan wajah garangnya yang siap-siap menerkam Uwano (tapi nunggu Momogi sama Koyama pergi dulu...)
Taka pura-pura benerin kacamatanya sambil ngutak-ngatik bom rakitan dia yang udah lama disimpen di laci meja. Jika suatu waktu diperlukan, bom ini akan dia lempar ke meja-nya Uwano....dan inilah saatnya!!
Mimu masih sesengukan dan wajahnya merah, sambil ngelap ingusnya yang dari tadi mengalir indah dari hidungnya #hoeeekkk. Bingung mau ngapain, coz para seniornya pada nunduk semua (padahal mah lagi sibuk masing-masing merencanakan planing selanjutnya...)

The Gang of Sagamihara (Beginning of the story)

Di siang hari, langit cukup cerah karena telah memasuki musim semi. Angin sepoi-sepoi nan sejuk berhembus di sekitar Sagami.

Siang itu ada opening meeting untuk menyambut kedatanganku yang jauh-jauh dari Indonesia berkunjung ke Jepang. Meeting berlangsung dengan khidmat dan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh pembina upacara....

Aku : "Woooiiiii!!! Ini mau miting apa upacara bendera?! Lu kate ini SD apa? Halah...halah..."

Mari kita lanjutkan...

Posisiku saat itu duduk tepat di depan Doi (pemandangan yang amat sangat indah...). Di sebelah kiri Doi ada Omata dan Taka, dan Igarashi (bos engineering) sedangkan di sebelah kanan ada Uwano.Di sela-sela miting itu, ada sedikit pembicaraan yang tidak sengaja tertangkap oleh telingaku yang selalu alert ini..

Begini kira-kira obrolan mereka (setelah ditranslate ke Bahasa Indo + campur Sunda dikit..)
 
Doi : "Iiiih, apaan sih kamyuu, lirik-lirik akyuu teruss?!"
Omata : "Emang napa, cyiin? Ga suka aku lirikin?"
Doi : "Bukan gitu, ini kan lagi miting. Malu donk ah, say...Banyak orang lagi. Ntar kalo ada yang curiga ama hubungan kita gimana?"
Omata : "Nyantey aja kali. Kan nggak aneh kalo ngelirik yang sebelah mah.."
Doi : "Nanti aja abis miting deh...kita puas-puasin. Sekarang mah serius heula weh. Lagian ada tamu dari Indo pulak, Iis Dahlia jauh-jauh dateng ke sini masa mau dianggurin, cuyy..."
Omata : "Iya dehh...apa sih yang ngga buat kamu, yank..."
Uwano : "Ini ngapain anak buah gue bisik-bisik mulu dari tadi lagi ngomongin gue kali yah...Hadeuhh, susah emang jadi seleb, banyak yang gosipin" #sambil benerin poni.
Igarashi : "Cepet udahan atuh lah mitingnyaaaa.....tunduh yeuhh..."
Taka : "Iiihhh, Omata ama Doi nampak asik banget. Coba disini ada Mimu juga...ngiri dehh..."
Aku : Nelen sumpit (saking ngirinya liat Omata ama Doi mesra gitu....)

Warning : Adegan mesra di atas jangan terlalu dianggap dan disalahartikan. Anggap saja sebagai intermezo...

The Gang from Sagamihara (Introduction)

Cerita ini adalah fiksi belaka.

Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan lembaga, itu mah ikut-ikutan wee....
Bagi anda yang tidak memiliki kemampuan menghayal akut, disarankan saat membaca fiksi ini agar didampingi oleh seorang yang mempunyai khayalan tingkat tinggi.

First of all, seperti sebuah pepatah terkenal (padahal belom pernah masuk tipi, tapi entah kenapa bisa terkenal #tepokjidat..) Tak kenal maka tak sayang, maka dari itu marilah kita berkenalan dulu dengan para tokoh-tokohnya.

Setting story ini adalah di sebuah kota kecil Sagamihara yang ada di Jepang sana (silakan lihat peta). Di Sagamihara, terdapat sebuah perusahaan yang tidak begitu besar, namun berisikan para cendikiawan (aishh, bahasanyaaa...) yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebut saja namanya Sagami Company. Sagami memiliki anak perusahaan di Indonesia yang berisikan para manusia (tentunya...)

Introduction

1. Doi Shinya (nickname : Doi, akang Doi #hadeuh.., Sasuke?)

Doi memiliki karakter cool dan kalem. Salah satu staff engineering ini amat sangat baik hati, tidak sombong serta rajin menabung #apa pulaa... Seberat apapun situasi yang dihadapinya, Doi selalu tersenyum. Dialah satu-satunya yang selalu bisa berpikir dengan kepala dingin. Dibalik senyum manisnya itu, Doi memiliki kekuatan tersembunyi yang membuatnya bisa berubah menjadi Black Doi. Jangan ditanya bagaimana dahsyatnya kekuatan Black Doi. Pokoknya, kalau anda masih ingin melihat matahari esok pagi terbit dari timur, jangan coba-coba nyenggol-nyenggol Black Doi, apalagi towal-towel...

2. Omata Masaki (nickname : Omata, piranha, Batousai, Orochimaru)

Omata adalah orang yang keras, sangar dan nggak sabaran. Tapi, staff engineering ini langsung melow begitu di dekat Doi. Omata dan Doi bagaikan soulmate yang tidak bisa dipisahkan lagi. Pokoknya tak ada celah untuk memisahkan mereka berdua #uhuk. Omata sangat ahli dalam memainkan pedang, semua jurus samurai pun ia kuasai. Ia selalu membawa samurai-nya kemana-mana. Dan jika sudah diambang batas kemarahannya, Omata akan berubah menjadi sosok Piranha yang siap menggigit siapapun yang berani mengganggunya. Hanya Doi yang bisa menenangkan amarah Omata. Dibalik karakternya yang keras, Omata adalah sosok yang amat sangat setia kawan. Dia tidak akan tinggal diam saat teman-temannya diganggu, apalagi dilukai.

3. Takahashi Hiroyuki (nickname : Taka)

Cowo berkacamata ini adalah penemu hebat di departemen engineering. Ia selalu penasaran dengan segala sesuatu di sekitarnya. Taka memiliki keahlian merakit bom, dan di balik laci meja kerjanya, ia selalu menyimpan bom rakitan yang jika sewaktu-waktu diperlukan, akan digunakannya (nggak tahu buat apa tuh...). Jadi jangan berani-berani mengganggu cowo satu ini, atau bom rakitan itu akan mendarat dengan cantiknya di meja anda...

4. Mimura Yousuke (nickname : Mimu)

Si bungsu dari 4 sekawan engineering ini amat sangat manja dan disayang senior-seniornya. Ketika ada masalah dan ketiga seniornya ngamuk, Mimu hanya akan diam di pojokan sambil terisak-isak. Ketiga seniornya amat sangat protective pada Mimu, sehingga menjadikan ia sedikit cengeng. Karena Mimu paling muda, ia masih belum punya banyak pengalaman apapun. Ia masih terus digembleng oleh Doi agar bisa menjadi Black Mimu, dilatih ilmu pedang oleh Omata agar bisa menguasai jurus samurai, dan training perakitan bom oleh Taka.

5. Yajima Daigo (nickname : Bos, Ikan Hiu, Naruto)

Dia dijuluki Naruto karena memiliki rambut yang sama dengan tokoh anime tersebut. Rambut landaknya adalah senjata andalannya. Di dalam rambut landak itu tersimpan Siluman Rubah Berekor Dua puluh (Naruto asli aja cuma punya rubah ekor sembilan....). Semua orang takut padanya, karena dia adalah direktur sebuah perusahaan di Indonesia (makanya dipanggil Bos). Semua bawahannya tunduk padanya, hanya staff Sagamihara di Jepang saja yang berani melawan dia, terutama Doi. Naruto amat sangat membenci Omata dan hingga kini tidak ada yang tahu apa alasannya. Naruto pun sangat iri pada Doi yang memiliki banyak fans, sedangkan dia tidak (salah sorangan...)

6. Koyama Motohiro (nickname : Koyama, opa Key)

Koyama memiliki jabatan yang cukup tinggi di Sagami, sehingga orang-orang di sekitarnya pun segan terhadap opa yang satu ini. Walaupun sudah cukup berumur, tapi Koyama masih terlihat keren dan stylish. Ia adalah jenius dalam bidang tekhnikal mesin. Tidak ada mesin yang tidak bisa diciptakan olehnya. Dari mulai mesin yang ecek-ecek, hingga mesin yang rumbay-rumbay #apa pulaa...

7. Mogi Masafumi (nickname : Momogi #kayak nama makanan....)

Jika Koyama adalah otaknya, maka Momogi adalah tangannya. Yup, semua mekanikal mesin ditangani oleh Momogi. Maka dari itu, Koyama dan Momogi selalu terlihat bersama. Momogi memiliki jurus andalan yaitu sundulan kepala botaknya (sebenernya ini jurus yang ngga penting sih...), dan ia selalu bermasalah dengan rambutnya yang nggak pernah tumbuh...

8. Ota Masaru (nickname : kakek Ota, mbah Ota)

Presiden Director dari anak perusahaan Sagami di Indonesia. Kakek satu ini amat sangat ramah dan baik hati, ia juga senang bercanda. Sebetulnya Ota tidak suka dipanggil kakek, karena merasa masih muda #oh yeaah...

9. Kanazawa Yoshikazu (nickname : Kana, Doraemon, Dora-chan)

Perawakan kecil nan buntet serta suara yang cempreng, menjadikan Kana selalu dijuluki Doraemon. Kana ditempatkan di bagian Quality Assurance dan sering mengajukan claim ke Indonesia, sehingga sering adu mulut dengan Naruto. Kana dan Ota bersahabat sangat dekat, bahkan makan siang pun selalu berdua. Ota selalu memanggil Kana dengan sebutan Dora-chan (panggilan sayang gituhh...). Kalau sudah bicara, Kana tidak akan berhenti, dan hanya Ota yang bisa menghentikannya.

10. Uwano Yukio (nickname : Uwano)

Uwano adalah atasan dari 4 sekawan (Doi, Omata, Taka dan Mimu). Ia paling tidak suka jika melihat anak buahnya main-main, tapi dia sendiri pengennya santey-santey #langsung ditoyor sekampung. Uwano memiliki karakter keras dan galak. 4 sekawan selalu bertekad bahwa suatu hari mereka dapat membungkam Uwano selama-lamanya (amiiinnn....#lho?!)