Tuesday, April 9, 2013

Pertarungan yang Tertunda

Masih dalam suasana kerja di office Sagami, keadaan masih tenang seperti biasanya. Semua bekerja seperti hari-hari biasanya.

Tapi, tidak dengan Mimu si Bungsu. Terlihat ia terisak-isak sambil menangis dan berjalan ke mejanya.
Doi yang baik hati, tidak tega melihat Mimu bersedih, ia pun langsung menghampiri junior-nya itu.

Doi : "Kamu kenapa? Siang bolong gini kok nangis?"
Mimu : (masih sesengukan) "Hix...tadi aku mau curhat soal masalah engineering sama Uwano, tapi bukannya didengerin, malahan dikepret. Tegaaaaa....huaaa...tegaaanya...teganyaaaa" #Rhoma Irama kalee...

Tanpa menunggu aba-aba, Mimu langsung ngagabruk *bahasa apa itu?* alias memeluk Doi dan menangis sekeras-kerasnya di bahu seniornya yang paling baik itu.

Begitu ngagabrug ke Doi, Mimu yang awalnya ingin bermanja-manja sama senior kesayangnnya itu....tiba-tiba datanglah IKAN PIRANHA dengan muka sangarnya menatap tajam ke arah Mimu sambil memamerkan gigi-giginya yang kayak gergaji.
 
"Hehhh!! Cari-cari kesempatan mau deket-deket Doi ya! Sana! Pergi lu!! Jangan sok manja-manja gitu sama Doi! Doi cuma MILIKKUUUUU!!!! Cari aja pelampiasan lain, tapi jangan coba-coba sentuh ayank-kuuu!!!"
 
Mimu pun hanya melongo....dan...dan...dia nangis makin keras sambil gugulitikan di lantai dan kokosedan....(maap bahasanya semakin kacau...)
Lalu, Taka yang menyaksikan kejadian itu, langsung datang menghampiri Mimu, sambil berkata, 
"Udah nggak usah sedih, kamu ama akyuu ajaaa." Sambil tersenyum genit dan mengedipkan mata ke arah Mimu.....
 
Ternyata Taka nggak mau ketinggalan juga. Langsung ambil posisi paling keren, yaitu menyelamatkan Mimu dari rasa sedih dan kesepian. So pasti Mimu ngga bakalan nolak....langsung ngegabrug ke Taka.
Begitu tangis Mimu reda coz udah dielus-elus Taka, dan Piranha alias Omata pun sudah mulai anteng sama Doi #ini sebenernya pada ngapain, sihh??....
 
Lalu, tiba-tiba datanglah opa Uwano sambil mencak-mencak : "Woooooiiiii, ini punya anak buah 4 biji (emang jambu?!), nggak ada yang bener kerjanya! Yang satu dari tadi ngamuk mulu sambil bawa-bawa samurai (nunjuk Omata). Lu kate ini jaman mana, hah?! (Uwano blasteran betawi ya? Koq pake logat betawi...). Trus ini yang paling bungsu, malah ceurik wae gawena. Ari maneh teh geus gede, ntong mewek wae!! (sekarang ganti pake logat Sunda....sebenernya Uwano itu orang mana, sih??). Bubar semuanya!! Bubaaarrrr!!! Kalian saya SP! Hukumannya.....pijitin saya dan bikinin kopi! Saya mau santey-santey dulu."
 
Doi, Taka, Mimu, Omata : (lemparin baja 2 ton ke arah Uwano) "Huuuuuu, sekate-kate lu! Kalo mau dipijit, ntar kita pinjem mesin penggiling aspal. Nah, situ tidur aja dibawahnya, ntar dipijit sendiri (ternyata mereka ber-4 pun blasteran Betawi...).
 
Ketika Uwano sedang naik pitam (untung nggak naik angkot..), dateng deh 2 opa..(Momogi dan Koyama) sambil berkata, "Kunaon nu kararasep teh pasea geuningan?"
Koyama pun berkata pada Uwano, "Sia teh bisa teu sih ngurus budak teh...meni kuat gandeng aing ngadengena...ulah pararasea atuh...ngerakeun wae...mun kadenge ku si Naruto kan ngerakeun. Geus gandeng ulah pasea wae!"
 
Omata pun tidak luput dari semprotan Koyama,"Ieu deuih jelema hiji teh ngan bawa-bawa tah pedang teh....ti kamari ngan bawa-bawa wae. Tapi bisa makena ge henteu, kumaha sih?!" Omata pun langsung mingkem... (Bagi yang tidak mengerti, segera siapkan kamus Sunda-Indonesia....hehe)
Akhirnya 4 sekawan engineering itu pun kembali ke meja masing-masing dan melanjutkan kerja
Karena semua dimarahin oleh opa Koyama dan Momogi.
 
Masih dengan hati kesal dan ngedumel karena diomelin Uwano serta disemprot Koyama, 4 sekawan engineering cuma bisa tertunduk sambil diam di meja kerjanya masing-masing.
 
Doi dengan ekspresi cool-nya, tapi dalam hati keuheul pisan dan bersiap-siap mengeluarkan Black Doi. Omata cuma nunduk untuk menyembunyikan wajah garangnya yang siap-siap menerkam Uwano (tapi nunggu Momogi sama Koyama pergi dulu...)
Taka pura-pura benerin kacamatanya sambil ngutak-ngatik bom rakitan dia yang udah lama disimpen di laci meja. Jika suatu waktu diperlukan, bom ini akan dia lempar ke meja-nya Uwano....dan inilah saatnya!!
Mimu masih sesengukan dan wajahnya merah, sambil ngelap ingusnya yang dari tadi mengalir indah dari hidungnya #hoeeekkk. Bingung mau ngapain, coz para seniornya pada nunduk semua (padahal mah lagi sibuk masing-masing merencanakan planing selanjutnya...)

No comments:

Post a Comment